Pemprov DKI Resmikan Betawi Art Exhibition di TIM
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan, meresmikan Betawi Art Exhibition di Galeri Seni Gedung Panjang Lantai 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (16/6) malam.
Acara yang mengusung tema 'Betawi Dalam Lukisan' ini menampilkan goresan pelukis Samadi Adam, mulai 16 hingga 39 Juni.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, membuka pameran dengan tabuhan rebana biang. Dalam sambutannya, Iwan mengatakan, ini merupakan pameran offline perdana setelah pandemi COVID-19.
"Ini langkah awal pameran offline setelah selama dua tahun dilakukan secara daring," tuturnya.
Selama ini, kata Iwan, pihaknya selalu berupaya menjaga elektabilitas penggiat dan pekerja seni agar mereka terus eksis meskipun digempur pandemi.
"Sehingga saya sangat mengapresiasi pameran ini. Menurut saya lebih membanggakan pameran ini diperdanai dari koleksi-koleksi tokoh Betawi dan inilah sebagai bukti bahwa para pekerja dan penggiat seni Betawi tidak pernah surut idenya dalam berkarya, khususnya Sarnadi Adam," katanya.
Salah satu bentuk dukungan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta membuka seluas-luasnya fasilitas yang ada seperti di TIM , pusat pelatihan Seni Budaya, dan Taman Benyamin Sueb.
"Kalau ada kolektor yang ingin membeli kita akan memfasilitasi mereka, nantinya bisa berbentuk badan layanan umum daerah karena secara organisasi lebih mudah. Tapi bisa juga dalam bentuk koperasi atau berkoordinasi dengan pemiliknya atau pelukisnya dan kita bisa membeli sendiri namanya akuisisi karya-karya mereka, sehingga nanti bisa jadi aset," imbuhnya.
Pelaku seni, Sarnadi Adam mengaku sangat senang karya-karyanya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat. Total ada 21 lukisanya terpasang di pameran tersebut.
"Saya sangat senang bisa memamerkan karya seni yang mayoritas mengambarkan kebudayaan Betawi, dan suasana Betawi tempo dulu. Karya saya ini berasal dari pengalaman saya waktu kecil dan kemudian saya curahkan dalam bentuk lukisan," bebernya.
Ia berharap, pelaku-pelaku seni lainnya tetap eksis dan semangat dalam berkarya.
"Pemda sebagai bapak sudah sewajarnya mengoleksi dari seniman-seniman profesional . Karena itu adalah jejak perjalanan seniman yang suatu saat akan di pamerkan kembali," pungkasnya. (beritajakarta)